Share

ASK-122

“Udah? Segitu aja? Sekian lama kami berdua mengusahakan pengobatan dan akhirnya harus begini aja? Coba lagi! Coba lagi, Dokter …. Saya mohon dicoba lagi. Pagi tadi bayi saya baik-baik aja.” Indah menangkup tangannya di depan dada memohon dokter yang biasa menangani Alif di poliklinik. Melihat dokter bergeming, Indah merunduk untuk memeluk Alif di ranjang. “Kasihani kami berdua, Dok. Kasihani kami. Kami datang ke kota ini cuma berdua. Kami nggak punya siapa-siapa di sini. Bantu Alif, Dokter. Alif nggak pernah bahagia. Saya gagal buat Alif bahagia. Saya egois.” Indah meraup tubuh Alif dan menggesek pipi Alif dengan hidungnya.

Arsya membeku di tempatnya berdiri. Memandang satu persatu wajah sedih yang ikut meneteskan air mata diam-diam saat mendengar ratapan Indah. Ia pun ikut menangis. Sebagian hatinya sedih dan hancur karena kepergian Alif, sebagian lagi sedih dan hancur karena Indah mengatakan tidak memiliki siapa-siapa di kota itu. Serasa sesuatu yang berat menghantam dadanya.

“Sa, k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (65)
goodnovel comment avatar
Aam Aminah
buat mbak Yeni dipersilahkan pingsan tapi nanti ya kalau tugas dari oak Arsyad sudah beres
goodnovel comment avatar
Murnawati
cara bang Asa untuk meyatakan bahwa Indah adalah istrinya sangat keren.. apa kabar hatimu yen?
goodnovel comment avatar
Ari Martiana
Gimana nggak pias, si boss di belakang ! Duh.. duh... mimpi apa kalian bertiga. Njuss terimakasih doble upnya...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status