Share

ASK-152

Bu Della tertegun memandang kepergian Mika dengan wajah datar. Ia sedang berpikir. Seorang anak tunggal dengan segala keistimewaan yang sudah dimilikinya sejak kecil tak heran menghasilkan sosok seperti Mika.

Mika sudah terbiasa mendapatkan apa yang dia inginkan. Sudah terbiasa dipuji, juga terbiasa memecahkan masalahnya dengan mudah dengan berbagai cara. Termasuk cara-cara pintas. Semua berhasil Mika dapatkan dengan mudah. Apalagi jika hal itu didukung oleh segala fasilitas dari orang tua, juga prestise sebagai keluarga old money. Pekerjaan dan karier hanya menjadi hobi bagi Mika.

“Mikayla Asteria,” gumam Bu Della. “Semua kemauannya selalu terwujud kecuali satu hal yaitu mendapatkan Asa. Sayangnya dia nggak bisa beli Asa.” Bu Della tersenyum samar.

Gumaman Bu Della terhenti ketika mendengar suara langkah kaki mendekat. Ia menoleh dan melihat Pak Ari mendekat.

“Tadinya mau ngobrol lama sama Asa, tapi Asa dipanggil Laras. Katanya Ayah gampang kalau mau ketemu Asa. Tinggal ke kantor.” P
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (89)
goodnovel comment avatar
Aam Aminah
benar kata Indah, Mika kayak anak kecil tantrum karena gak dapat mainan yg dimau
goodnovel comment avatar
Melani Anggraeni
kan si Mika ini bkin esmosi deh
goodnovel comment avatar
An Biduri
curiga mika tiba2 datang karena sekongkol jg si erik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status