Share

ASK-153

Ketika menggendong Indah ke kamar, pikiran Arsya tidak ke mana-mana. Pikirannya tetap berada di rumah kecil itu. Di remang ruang tamu kecil yang menaungi langkah mereka malam itu. Wajah Indah seakan terlihat semakin pucat karena terbingkai rambut hitamnya. Malam itu baginya Indah terlihat seperti malaikat yang turun menyapa kerinduannya.

Suasana saat itu terasa sempurna. Bahkan suara jangkrik yang tersamar dengan bebunyian di luar rumah membuat semuanya semakin sempurna. Sempurna, pikir Arsya. Sampai lalu kemudian langkah kakinya menghantam pelan tepi kasur. Sedetik limbung, ia kemudian memegang kendali dengan cepat.

“Abang nggak nyangka kasurnya di dekat pintu,” bisik Arsya.

“Kamarnya nggak luas. Sebelah kiri memang ada kasur. Udah … turunin pelan-pelan. Kalau lampunya dinyalain, kamar ini pasti merasa kedatangan raksasa.” Indah terkekeh. Pelan-pelan ia merasa Arsya berjongkok dan meletakkannya pelan-pelan ke ranjang.

“Di mana lampu tidurnya?” Arsya meraba siluet meja kecil yang ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (21)
goodnovel comment avatar
Melani Anggraeni
akhirnya sadar juga indah , jangan sia2 in Abang yaa in , banyak ulet bulu yang tergila-gila sama Abang loh ...
goodnovel comment avatar
Aam Aminah
Mika benar-benar nyebelin, tapi ada manfaat nyan juga si, Indah jadi lupa marah nya sama Asa
goodnovel comment avatar
Ade Srimulyani
aku suka gayamu indah ....lanjutkan terima kasih kak Njua sdh up sehat2 selalu ya ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status