Share

ASK-172

“Ngapain ke rumah sakit jiwa?” Indah melepaskan pegangan tangannya.

“Abang mau lihat perkembangan Riri secara langsung. Memang bukan suatu keharusan tapi Abang harus memastikan semuanya sebagai bentuk tanggung jawab. Abang nggak sendirian ke sana. Sama Mas Dean, kok. Kamu nggak usah khawatir.” Walau tersenyum, Arsya sempat melirik Sarah yang menggulir tabletnya sedikit tergesa. Ia tahu kalau sekretaris profesionalnya itu segera mengecek beberapa hal terkait smelter mereka.

“Ngapain ke sana? Bukannya semua udah beres? Udah selesai, kan? Apa ada masalah lagi?” Indah masih menahan tangan Arsya seakan pria itu bisa meninggalkannya sewaktu-waktu.

Arsya menggeleng. “Hari ini Abang ke sana untuk memastikan bahwa semuanya sudah selesai. Selama ini Abang hanya menerima laporan dari pegawai Mas Dean tanpa melihat langsung. Tingkat halusinasi Riri lebih parah dari sebelumnya, tapi di sisi lain Riri menjadi lebih tenang.”

“Kalau gitu aku ikut,” ucap Indah, menyambar tas tangannya.

“Kamu tahu ruma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (38)
goodnovel comment avatar
Aam Aminah
hahaha pak Dean langsung kangen bu Win ya
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Hahahaha ...pak Dean bisa aja bayangin pegang2 pipi Bu Winar hihi
goodnovel comment avatar
kaniaa azahra
menusuk2 pipi pasti sambil trsenyum maut..pak dean kebayang di kepalaku nih kek apa bentukannya...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status