Share

50. Insecure

Adrian

Aku mengantar Fany pulang seperti biasa.

Enam hari semenjak menjadi pacar Fany, gadis blonde itu belum mengeluh atau minta putus. Aku kira ini mimpi indah, ternyata tidak. Ini kenyataan. Akan tetapi ada satu hal yang mengganjal semenjak kami pacaran.

Gawai yang melekat di tangannya. Seperti sekarang gawai itu bagai terus menerus mengecup pipinya. Dia jelas mengobrol dengan lelaki. Aku tidak tuli.

"Iya, terima kasih Joshua. Semua aman, usahakan jangan sampai ada yang tahu tentang rahasia kita. Aku tidak sabar bertemu denganmu."

Aku bertanya ketika dia menyudahi telepon. "Rahasia apa?" 

"Kalau aku beritahu, bukan rahasia namanya."

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status