Share

Bab 115

Sopia merasa pembahasan ini menjadi sendu dan dia merasa telah salah bicara, maka secepatnya dihentikan. “Mama doa kan yang terbaik buat Amei dan Kenzo.” Senyuman hangatnya. Kini, dirinya memulai topik baru, tentu saja dengan lebih hati-hati supaya tidak melakukan kesalahan untuk kedua kalinya.

Acara makan malam sangat hangat dan lancar, tawa selalu menjadi bahan kedua dalam komposisi kebahagiaan mereka. Kini, Kenzo sudah terlelap maka Amelia berpamitan terlebih dahulu. Namun, Sopia segera menyusul beberapa menit kemudian karena dirinya takut putrinya akan kembali berbicara dengan bibi. “Mei, kalau malam Kenzo menangis kamu boleh bawa Kenzo ke kamar mama sama papa.”

“Iya Ma, tapi Amei selalu bisa mengatasi Kenzo.” Senyuman kecilnya.

“Hm, kamu memang ibu yang sempurna buat Kenzo.” Tatapan Sopia kembali menggoreskan rasa iri karena sedekat ini Amelia dengan anaknya, berbeda dengan dirinya yang ternyata tidak bisa sedekat itu dengan putrinya sendiri. “Mei, ajarkan Mama menjadi orangtua y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Indah Hayati
moga erland segera cepat sadar kasian juga amelia nya pengen bahagia kayak suami isteri pada umum nya dn masi menanti erland bangun dri koma gk nyangka nitara udh angkuh bngat sekarang ke amelia smpai tega ngomong gitu padahal kenzo bukan anak william kira2 gmana tu reaksi tio setelah melihat erland
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status