Share

Bab 143

Tengah hari tiba. Sopia sudah mencuri nomor ponsel Nitara, maka dirinya leluasa menghubungi. [Temui aku sekarang.] Chat yang dikirimkannya pada Nitara.

“Apa ini Amei?” Nitara memandangi nomor yang tidak terdaftar dalam kontaknya. “Apa harus ya, aku menemui Amei?” Wanita ini sedang diserang keraguan.

“Sayang, ayo makan siang,” ajakan lembut William yang sudah melonggarkan dahinya.

“Aku ....” Nitara masih berada diambang keputusan, “aku akan makan di kantin, memangnya kamu mau kesana?”

“Kantin?” Dahi William berkerut, dirinya belum pernah makan di tempat seperti itu, “bagaimana tempatnya?”

“Tempatnya higienis, tetapi menunya menu biasa saja.”

William bergeming sesaat. “Aku tidak suka makan di tempat seperti itu. Kenapa tidak di restoran saja? Kakau kamu bosan kita bisa mengunjungi restoran prancis atau mungkin makanan korea dan jepang jika kamu mau.”

“Tidak, aku sedang mau makan di kantin.” Ini hanyalah alasan untuk menghindari William karena Nitara memutuskan menerima ajakan bertemu da
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status