Share

Bab 144

Di tengah-tengah menyuap, Amelia kembali mendapatkan pesan, tetapi bukan Nitara atau orang yang berada di dalam kontaknya. [Apa kamu sudah makan?] Dahi Amelia berkerut setelah membacanya.

[Aku sedang makan. Maaf, siapa ini?]

Erland ingin sekali mengaku, tetapi dirinya menyimpan hal itu. [Aku akan meneleponmu nanti. Katakan kapan kamu senggang.]

Amelia tidak berpikiran macam-macam, maka dirinya memberikan kesempatan pada seseorang di seberang sana. [Sepertinya pukul tiga.] Chat berakhir. Amelia berharap orang di seberang sana adalah Erland, wanita ini berharap ayah dari putranya sudah bangun. Handphone diletakan di atas meja setelah sempat dipandangi selama beberapa saat.

“Siapa, Mei?” Perhatian Adhinatha tercuri karena raut wajah Amelia. Tidak ada senyuman dalam raut wajah putrinya, tetapi seakan handphonenya sedang sangat berarti.

“Teman.” Senyuman kecil Amelia.

“Mengajak bertemu, reoni?” Adhinatha sangat ingin mengetahui kegiatan putrinya.

“Tidak, hanya menanyakan kabar.” Suapan Ame
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status