Share

90. Pemakamam Vano

"Euhh, Anyaku, kau gadis kuat sayang ...." Irene memeluk bahu Rania dengan erat. Menenangkan wanita itu yang sudah melewati batas kekuatan dan berakhir melemah seperti ini.

"K-kakak …," ucap Rania tertatih-tatih, dia sedang berada dalam pelukan Irene. Hari ini, resminya Vano akan dimakamkan. Rania tidak sanggup, dia masih belum percaya bahwa putra bungsunya itu kini sudah menghadap Tuhan tanpa sakit menjadi bebannya.

Di kediaman Haru, cukup ramai yang datang dan sedikit sesak. Hani juga sudah mati rasa, bahkan air matanya sudah benar-benar habis semalaman. Baru saja dia dipertemukan dengan cucunya, namun takdir tidak membiarkan dia berada lebih lama untuk menjaga dan menyayangi Vano.

"A-abang, sudah waktunya …," tutur Renan yang sedang berdiri di dekat peti mati Vano yang masih kosong.

Renan juga sama halnya, dia kehilangan dan dia akan menjadi penguat abangnya untuk saat ini. Raihan mendengarnya, tidak ada respon melainkan laki-laki ini menggigit bibir bawahnya dan terus menjatuh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status