Share

DEDIKASI

Sudah jauh malam, Tirza terbangun. Itu adalah naluri alaminya saat menyadari bahwa dia tidak sendirian. Gadis dalam balutan pakaian malam itu menatap ke satu sudut, sedikit tersentak melihat presensi seorang lelaki bertubuh tinggi proporsional sedang berdiri didepan jendela lebarnya yang terbuka. Pria itu tidak berada diluar, dia berada di dalam kamarnya.

Awalnya, dia bersikap waspada, namun ketika seluruh indranya berfungsi dengan baik, dia merasakan aura sang pangeran yang kuat.

Gadis itu turun dari pembaringannya, lalu membungkuk.

"Ada keperluan apa Yang Mulia mengunjungi hamba malam-malam begini?"

Lelaki dia depan jendela memutar badan. Dia adalah Angin Nava Satra, dalam balutan pakaian malam hitam berukir naga emas.

"Bersikaplah biasa," ungkap sang Pangeran, membuat Tirza mengangkat kepalanya lagi. Dua pasang mata mereka beradu, dan Tirza melihat sang pangeran tersenyum sendu.

"Lukamu sudah membaik?"

"Sudah," jawab Tirza dengan cepat. Dia menolak menatap sang pangeran. Entah m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status