Setelah berhari-hari demam tinggi bahkan tak mampu menggerakkan tubuhnya, Celina pun kembali sadar."Nyonya, akhirnya nyonya kembali sadar." Ucap Mila sembari terus terisak sedih."Mila, sudah berapa lama aku seperti ini?" tanya Celina sembari berusaha untuk bangun dari tempat tidur, dan bsrsandar di kepala ranjang."Sudah lima hari, nyonya. Aku sangat khawatir.." ucap Mila, lalu membantu Celina untuk membersihkan diri hingga berganti pakaian.Setelah beberapa waktu kemudian...Ketika Celina selesai berganti pakaian dan merias diri seperti biasanya, Mikhael sudah duduk di sofa, sisi ranjangnya."Selamat siang, Tuan." Ucap Celina, dengan kondisi rambut yang sedikit lembab.Mikhael hanya menatap Celina dari ujung kaki hingga kepala."Apa kau akan tetap memilih untuk pergi ke Duchy wilayah Barat II?" tanya Mikhael."Ya, Tuan. Saya akan menjalan tugas tanggung jawab yang sudah disepakati bersama yang Mulia Kaisar." Ucap Celina dengan menurunkan pandangannya."Mengapa kau menurunkan
Setelah kejadian hari itu, Putri Luna dikirimkan kembali ke kerajaan Selatan, atas tindakan semena-mena terhadap seorang bagian wakil pimpinan pejabat serikat dagang kerajaan Barat.Status Celina kini sudah naik ke ranah pejabat kerajaan, meski sebagai wakil pimpinan serikat dagang yang dipimpin oleh Grand Duke Petra.Sejak hari itu juga, Mikhael kembali mengabaikan Celina, meski mereka saling berpapasan, Mikhael masih bersikap acuh tak acuh.***Celina akhirnya melangkahkan kaki ke wilayah Barat II, dengan didampingi oleh kesatria Arnold dan pelayan Mila.°Wilayah Barat II°"Nyonya, ini adalah wilayah Barat II yang terkenal dengan penghasil kerajinan tertinggi." Ucap Mila kagum, dan terlihat semakin dekat dengan Arnold."Kita akan bekerja keras untuk beberapa hari ke depan, atau bahkan lebih." Ucap Celina, kemudian disambut langsung sang penguasa wilayah Barat II, yaitu Grand Duke Petra."Salam hormat kepada yang mulia Grand Duke, Barat II." Ucap Celina beserta tim memberikan penghor
Mikhael membawa Celina ke sebuah pulau kecil, dan hanya mereka berdua saja yang berada di sebuah rumah tengah pulau tersebut. Sementara para pengawal tinggal di kapal yang terapung di sekitaran pulau tersebut.Pulau kekuasaan De Gonzalez°Di sebuah rumah yang terbuat dari batu kukuh, disanalah Mikhael membawa Celina bersamanya."Hampir satu bulan lamanya, kau pergi dengan dalih urusan pekerjaan. Namun kenyataannya, kau selalu bersama pria bajingan itu! Kalian bersenang-senant setiap saat, bukan?" Ucap Mikhael, dengan napas terengah, karena menahan segala emosi di dada."Tuan, kami sungguh-sungguh melakukan pekerjaan. Tuan bisa memeriksa apa saja laporan yang sudah kami kerjakan." Ucap Celina dengan tubuh gemetar."Sungguh? Namun, hubungan kalian tidaklah sesederhana itu, bukan?" ucap Mikhael penuh selidik."Sungguh, Tuanku. Hubungan kami hanya sebatas rekan kerja.""Jangan harap kau terlepas dariku, bahkan jika kau memohon dibawah selangkanganku."Mikhael duduk di atas kursi, dan memb
Kerajaan wilayah Barat I°Setibanya di duchy Barat, Calven ternyata sudah berdiri menyambut kepulangan Celina."Calven!" Ucap Celina, berlari ke arah Calven, lalu mendekap saudara kesayangannya."Apakah kegiatan kakak berjalan lancar di pulau seberang?" tanya Calven, sembari mereka berjalan ke arah taman mansion kedua, kediaman Celina. Lalu duduk di area kursi taman."Ah, ya. Semua berjalan baik. Bagaimana kondisimu, apakah kau baik-baik saja?" tanya Celina cemas."Seperti yang kakak lihat, aku baik-baik saja, bukan?" balas Calven, mengusap puncak kepala Celina."Tubuhmu jauh lebih tinggi sejak terakhir kali kita berjumpa. Aku lega, melihatmu baik-baik saja." Ucap Celina menahan rasa harunya."Tentu saja, kak. Bukankah sebelumnya aku sudah berjanji pada kakak?""Terima kasih sudah hidup dengan baik.""Ya, kakak. Terima kasih telah banyak berkorban untukku." Ucap Calven.Calven merogoh isi saku baju bagian dalam mantelnya, dan mengeluarkan sebuah kotak berbentuk persegi panjang."Ini a
Wilayah Barat I°Di sebuah ruang rapat, tepatnya di wilayah duchy Barat I, yang menjadi wilayah kekuasaan De Gonzalez."Yang mulia, saya mohon ijin untuk menyampaikan keresahan para bangsawan saat ini." "Ya, sialakan bicara menteri penasihat." Ucap Mikhael."Hingga saat ini, posisi Grandduchess masih saja kosong. Yang mulia tidak bisa terus menerus mengabaikan perihal penerus keluarga. Terlebih, yang mulia adalah orang yang sangat berpengaruh di kekaisaran ini." Ucap meneteri penasihat.Mendengar hal itu, Mikhael sedikit terganggu, dan memahami maksud arah dari pembicaraan ini."Benar, Yang mulia. Anda harus secepatnya meresmikan upacara pernikahan dengan putri dari kerjaan Selatan." Tegas salahs sorang menteri pertahanan."Apakah, hal itu sebegitu pentingnya, sehingga kalian harus membahasnya di ruang rapat?" balas Mikhael dengan tatapan tajam.Seketika, suasana rapat menjadi sedikit dingin dan tegang."Jika Yang mulia terus menunda, maka pihak kerjaan dan juga pimpinan bangsawan ak
Setelah kejadian malam itu, Mikhael tak lagi mengunjungi Celina. Celina bahkan dipindahkan ke sebuah pavilun minimalis dan tinggal bersama Mila. Mereka mengurus paviliun itu hanya berdua saja. Celina juga tidak dibiarkan pergi dari duchy De Gonzalez.Setelah beberapa minggu kemudian...Duchy dihebohkan dengan kedatangan putri Laluna kembali dan bahkan datang bersama Grand Duke Petra sebagai pendampingnya."Kemana perginya jalang sialan itu?" ucap Luna, sembari menikmati kudapan siangnya."Apakah yang dimaksud tuan putri, lady Bellroze?""Ya. Aku sudah berhari-hari tiba, namun jalang itu masih tidak terlihat.""Sepertinya, lady Bellroze sudah tidak lagi menjadi penghuni mansion kedua. Menurut beberapa informan, lady itu sekarang tinggal di sebuah paviliun kecil."Seketika itu, gelak tawa Luna terdengar begitu puas. "Ya, bagus. Posisinya memang sudah seharusnya seperti itu. Bahkan, seharusnya sudah keluar dari duchy. Namun, karena harus membalas budi, jalang itu pasti sedang cukup kesul
Plakkh..Celina dengan berani menampar wajah Mikhael, bahkan menendangi buah jakar Mikhael."Sudah cukup. Tuan sudah memiliki seorang istri, bagaimana mungkin tuan masih melakukan hal sekeji ini pada wanita lain!" Tegas Celina, lalu menutup pintu kamar dengan sekali bantingan keras."Celina, aku tidak akan menyentuh wanita lain selain dirimu. Untuk keinginanmu pergi dari duchy, aku juga tidak ada niatan melepaskanmu." Ucap Mikhael, lalu melangkah pergi dari paviliun kediaman Celina.Seperginya Mikhael, Celina menangis sesenggukan di dalam kamarnya. Ingin segera terbebas dari sangjar buatan Mikhael, namun begitu sulit baginya."Nona, sudah saatnya untuk nona sarapan." Ucap Mila cemas, karena sedari tadi hanya terdengar suara tangisan Celina saja.Sepanjang hari, Mila sudah berupaya keras untuk membuat Celina keluar kamar, namun Celina enggan untuk melakukannya."Nona, ini sudah satu harian penuh, nona tidak menyantap makanan satupun. Kumohon, nona Celina, keluarlah, aku tidak memiliki
aat sedang berjalan-jalan di taman bunga, Mila harus dipertemukan dengan Luna, yang kini sudah menyandang gelar Grandduchess."Ah, aku sedang bosan, dan ingin sedikit bermain.." ucap Luna, dan dengan sengaja menabrak tubuh Mila yang sedang membawakan pot bunga.Ahk.. "Dasar tidak punya mata! Kau gunakan dimana kedua matamu itu, brengsek!" Bentak Luna, seketika keributan pun terjadi."Maafkan saya, yang mulia, saya tidak sengaja.." ucap Mila memohon ampun sembari menunduk."Oh, ternyata kau adalah pelayan dari jalang itu.. Pantas saja kelakuan rendahan kalian saling menular. Kau harus diberikan disiplin." Bentak Luna, dan memerintah kedua dayangnya untuk menyeret paksa Mila ke mansion utama."Yang mulia, saya mohon ampuni saya.." ucap Mila terus memohon."Kau masih berani bicara padaku!"Plakk...plakhh... Luna menampar wajah Mila dua kali kiri kanan hingga terlihat merah. Lalu menjambak rambut Mila."Kau tidak berhak memohon padaku, sadari posisimu hanyalah pelayan rendahan." Cuihh.