Share

Bab 40

"Halo, Ed?"

"Apa yang membuatmu selama ini?!" bentak Tuan Edbert membuatku terperanjat kaget. Ponsel pun spontan menjauh dari telinga.

"Tidak, hanya saja tadi perutku tiba-tiba sakit jadi Pak Damar menunggu lama."

"Baiklah, jangan singgah di mana pun dan langsung ke sini. Bilang pada Pak Damar untuk menambah kecepatan mobil!"

Belum sempat aku mengiyakan, Tuan Edbert sudah memutus panggilan telepon. Bentakannya tadi membuatku menghela napas berat berkali-kali.

"Pak, kita gak usah ke salon. Mending nambah sedikit kecepatan saja, Tuan Edbert sudah marah kayaknya!"

"Baik, Nona. Anda tidak perlu risau." Pak Damar pun tersenyum.

Bahasa yang baku membuatku resah di sana. Bukan hanya ketika bersama Tuan Edbert, tetapi para pelayan pun melakukan hal sama. Bisa dibilang ini aturan wajib yang tidak boleh kita langgar.

Sesampainya di rumah yang megah nan indah setelah waktu berputar tak terbilang, aku langsung menuju kamar hendak mandi karena merasa gerah sementara seorang pelayan membawa tas bes
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status