Share

Bab 43

Dua orang dewasa yang sibuk memandang ke luar jendela itu tidak sadar bahwa ada anak kecil yang sedang mencoba menyampaikan perasaanya. Dia masih polos, tetapi cinta memberinya pengertian.

"Mama pergi sebentar, tidak lama," kata Lia sambil menggoyangkan boneka barbie di tangan kirinya.

"Mama, aku selalu rindu," kata gadis kecil itu lagi sambil menggerakkan boneka di tangan kanannya.

Usia memang masih sekecil itu—hampir tiga tahun—tetapi Allah menganugerahinya otak yang tangkas. Tiba-tiba dia berdiri menghampiri papanya yang masih setia menatap kosong ke depan.

"Ini papa, Ma. Papa selalu menangis malam-malam."

Mendengar penuturan sang anak membuat Zaki menoleh tidak percaya. Dia tidak menyangka pernah ketahuan Lia sedang menangis.

"Lia pernah lihat papa nangis, Nak?"

"Pernah. Lia bangun dan lihat Papa nangis panggil-panggil mama, padahal mama tidak ada."

"Allah," gumam Zaki seraya menutup mata. Bulir bening jatuh membasahi pipinya.

Lelaki yang sedang duduk di kursi roda itu kembali teri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status