Share

Belajar Pelan-Pelan

Sampai di ambang pintu, aku menimbang-nimbang lagi. Jujur, egoku terlalu tinggi bila harus memulai duluan. Tapi, kembali lagi. Bila perang dingin ini tak segera diakhiri, bisa-bisa aku dan Neli tidak lagi menjadi Bestie.

Kuhela napas panjang sebelum menghampiri Khalid yang baru saja menutup kitab suci, dia beranjak bangkit dan tertegun saat mendapatiku berada di hadapannya saat ini.

"Sorry." Kukatakan itu dengan pandangan berpaling.

"Saya di sebelah sini, Nindi!"

Aku berdecak, lalu terpaksa menatap langsung ke matanya.

"Maaf, kalau aku nyebelin akhir-akhir ini." Sedikit ketus, kalimat sakral itu akhirnya terucap.

Khalid tersenyum kecil. "Iya, nggak apa-apa. Saya ngerti."

"Ya udah, kita turun sekarang! Jam buka tinggal beberapa menit lagi."

Dia mengangguk, masih dengan sarung dan kaus putih yang melekat, Khalid melepas kopiah yang semula bertengger manis di kepalanya.

"Sebentar!" Refleks aku menarik tangan kanan Khalid yang terdapat memar.

"Ini gara-gara mukul lemari tadi?" Aku bertan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
NURUL LAILI MUFIDA
jangan jadikan nindi sebagai perusak rumah tangga ya thor nindi setelah melahirkan harus memulai hidupnya yg baru dengan lelaki yg baik pula agar bu siska tidk menghujat nindi lagi sebagai wanita jalang
goodnovel comment avatar
NURUL LAILI MUFIDA
jadi gimn nnti ini ketika naya sadar, moga nindi dapat lelaki baik pula yah sm dokter antonio mungkin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status