Share

BAB 113

“Eh, pasti kucing!” ujar mbok Rah gugup,

“Sudah yah, sampai sini saja, mbok bisa pelan-pelan, kamu teruskan pekerjaanmu” sambung mbok Rah, sejenak Susi ragu, tapi setelah dia yakin mbok Rah bisa, akhirnya dia membiarkan mbok Rah sendiri, sebenarnya dia sangat penasaran dengan kamar mbok Rah, harusnya ini kesempatannya dia bisa mengamati langsung isi kamr mbok Rah, tapi sudahlah, sepertinya mbok Rah menyimpan misteri, yang orang lain tidak boleh tahu pikir Susi, diapun segera berlalu dari situ,

Setelah Susi berlalu, mbok Rah segera membuka pelan pintu kamarnya, dan segera menutup kembali, seperti takut di intip orang.

Setelah masuk, dia menghela nafas, “Nduk jangan begitu, nanti Susi curiga, jangan marah-marah seperti itu lagi, nanti kita akan usahakan lagi lain waktu yah, kamu yang sabar” tutur mbok Rah lembut, orang awam tidak akan tahu dia sedang berbicara dengan siapa, karena tampak dia sedang sendiri di kamar itu.

Mbok Rah dengan tertatih-tatih menuju pembaringannya, di baringkan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status