Share

BAB 120

Sesampainya di depan gang, Darto memelankan kendaraannya, karena gangnya agak sempit, jadi saat berbelok dan hendak memarkirkan di garasi rumah harus ekstra hati-hati,

NGUK NGUK NGUK

Darto terperanjat, dia melihat dua ekor anjing mulutnya dilakban, dan kakinya di rantai jadi satu oleh pemilik sendiri,

Sebagai sopan-santun Darto menyapa dan menanyakan apa yang sedang terjadi dengan kedua anjingnya itu.

“Lho Koh, ada apa dengan si Blaky?” tanya Darto, yah pemilik kedua anjing itu seorang keturunan Tionghoa, sudah bertetangga sejak dia kecil,

“nggak tahu mas, malam ini dia melolong terus, juga tingkahnya seperti anjing gila, aku khan malu sama tetangga, jadi aku lakband moncongnya, dan aku ikat kakinya agar tidak bersuara dan bertingkah, besok pagi aku periksakan ke dokter” cerocos kokoh itu

“Oh, begitu ... mari Koh” Darto segera melanjutkan laju mobil memasuki gang, hari menjelang pagi, sebentr lagi subuh, saat sampai di rumah.

***

Pagi menjelang, seperti biasa Ninik dan mertuanya seda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status