Share

Bab 17

Akhirnya Aisyah menyerah, melihat putranya yang sakit dan terus memanggil Abinya, hatinya serasa hancur.

"Apa yang telah aku lakukan terhadap putraku? kenapa aku tak pernah menanyakan bagaimana perasaan mereka, yang jauh dari Abinya sendiri?" tangisnya, pilu.

"Sudah Aisyah, semua sudah terjadi. Sekarang anak-anak sudah mulai tumbuh besar, sudah waktunya kau pertemukan mereka dengan Abinya.

Cobalah sekarang kamu hubungi mantan suamimu itu.

Aku yakin, sekarang ini Abinya juga pasti sangat merindukan anak-anaknya." ucap Aminah, mengusap punggung sahabatnya itu, untuk menenangkan.

Aisyah mengangguk, kemudian segera mengusap wajahnya yang basah, karena air matanya sendiri, dan mengambil ponselnya.

Dari luar ruangan, Hanan tampak memperhatikan segala gerak-gerik Aisyah.

Lelaki itu merasa iba dengan ibu tiga anak itu.

Ia sudah mendengar semua tentang nya, dari Aminah dan juga uminya.

"Aisyah adalah wanita sholeha, tapi suaminya sungguh tega menyakitinya, hingga sedemikian rupa." ucap uminya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status