Share

20. Tidak Berjodoh Dengan Arif

Jawaban Arif terdengar begitu manis. Namun, hatiku tidak membenarkan.

"Kelihatannya kamu gak suka dengan ideku, Rin?" terka Arif sedikit menunduk untuk menatap mataku.

"Apa itu gak berisiko, Rif?" tanyaku ragu.

"Apa pun risikonya kalo kita jalani berdua, Insya Allah tidak akan berat," balas Arif terdengar begitu percaya diri. "Kamu mau kan hidup bersama denganku?" Dia bertanya dengan serius.

Aku hanya mengangguk kecil.

"Maka jangan pernah ragu jika kita mau bersatu."

Arif pun merengkuh tubuhku. Tangannya mengusap pelan punggungku. Ketika rasa nyaman menjalari hati, aku menyandarkan kepala ini pada dadanya.

Namun, semesta sepertinya tidak menyukai tingkah laku kami. Langit langsung memuntahkan isi. Hujan deras turun tanpa bisa dicegah. Kami berdua berlari-lari menembus hujan menuju rumah.

*

Waktu melompat dengan begitu cepat. Omongan Ginanjar terbukti. Dua hari kemudian, dia datang bertandang bersama dengan kakeknya.

Para tetangga tampak takjub melihat kendaraan yang dibawa Juragan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status