Share

27. Sikap Gading

Sudah tiga puluh hari Gading resmi menyandang status sebagai suami dari Bunga. Namun, dalam rentang waktu tersebut kulihat belum pernah sekalipun lelaki itu berkunjung ke sang istri. Kini bahkan dia tidak lagi mengajarkan les pada Bunga.

"Kenapa setelah jadi suami kamu malah menjauh dari Bunga, Ding?" tegurku suatu pagi.

"Bukan menjauh, Bu, tapi lebih menjaga perasaan Nona saja," elak Gading kalem. Dia mengunyah nasi uduk yang kubeli dengan pelan. "Sampai sekarang Nona masih terlihat membenciku."

Aku menghirup udara. "Beruntung kamu gak jadi nikahi dia, Ding," ujarku ikut sarapan.

"Lha bisa Ibu bilang begitu?" Mata Gading menatapku dengan pandangan tidak terima.

"Lah dia kekanak-kanakan begitu," sahutku tenang, "sedih boleh, tapi jangan berlarut-larut. Wong pepatah juga bilang cinta itu tidak harus memiliki kok."

Gading mendesah. "Ibu bilang begitu karena gak pernah merasakan patah hati."

"Kisah cinta Ibu dengan mertuamu lebih tragis dari kisah cintamu dengan Mbak Nona lho, Mas." Gala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status