Share

50. Reaksi Nona

Galang tidak menyahut. Namun, kulihat dia mengangguk pelan. Selanjutnya anak itu menambah kecepatan laju motornya.

Kami hanya beristirahat di rest area untuk mengisi perut dan juga mengisi bahan bakar. Hingga waktu dzuhur kami baru tiba di komplek perumahan. Aku agak sedikit tertegunkarena yang membukakan pintu gerbang rumah adalah Nona.

"Kapan datang, Non?" sapaku begitu turun dari motor.

Galang sendiri tidak menyapa. Anak itu berjalan sembari menuntun motornya hingga masuk ke garasi.

"Aku datang tadi pagi, Bu," jawab Nona datar.

"Bagaimana keadaan ayahmu?" tanyaku sambil melangkah masuk ke rumah.

"Baik, makanya aku pulang ke sini," jawab Nona mengikuti langkahku.

"Baguslah," ujarku sembari mendaratkan badan pada kursi tamu.

Duduk di jok motor hingga lima jam lamanya membuat badan terasa pegal.

Sementara Nona tetap berdiri. Matanya terus tertuju pada pintu. Pastinya dia tengah menanti Galang.

"Bunga mana?" tanyaku lagi.

"Lagi ngelonin Fawwaz di dalam." Nona mengarahkan dagunya p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status