Share

49. Saran Untuk Galang

"Sudah jangan terlalu dipikirkan." Aku menipiskan bibir, "sekarang kita temui Pak ustad. Bilang terima kasih pada beliau," suruhku dengan hatinya yang lega.

"Iya, Bu." Galang mengangguk patuh.

Sebelum beranjak, ponsel Galang terdengar berdering kembali. Anak itu mengecek. Dia berdecak malas. Dirinya diam membiarkan saja ponsel itu berbunyi.

"Nona yang telpon?" Aku menebak yakin.

"Ho'oh." Galang menyahut singkat.

"Kenapa gak diangkat."

"Aku bingung harus ngomong apa, Bu?" Wajah Galang tampak frustrasi.

"Hadapi saja dengan tenang. Gak usah takut," saranku lembut.

"Aku belum siap ngomong sama dia," aku Galang jujur. "Aku silent saja biar nanti beralasan pura-pura gak dengar." Akhirnya Galang menggerakan lagi jempolnya. Setelah itu dia menaruh ponsel itu begitu saja di meja.

"Ayo, Bu, temui Pak ustad," ajak Galang dengan senyum hangat.

"Ayo!"

Kami berdua menuju ruang tamu. Pak ustad tengah berbincang dengan Ibu dan juga Jani.

"Eh Mas Galang sudah selesai mandi?" sapa Pak ustad saat meliha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status