Share

48. Ruqyah

"Panaaas!" Galang menjerit sembari menutupi kedua daun telinganya.

Pak ustad tetap tenang meneruskan bacanya.

"ARGHHH!" Galang mengerang marah.

Dia menyentakan tubuh. Tatapannya begitu garang pada ustad. Seakan ingin menyerang pria itu. Namun, alunan ayat yang terlantun dari bibir sang ustad membuat Galang terus mengerang.

"Hentikaaan! Hentikaaan!" Kali ini Galang menggulingkan tubuhnya. Dia menyembunyikan wajahnya pada karpet.

Ada rasa cemas menyaksikan itu. Jani yang paham kekhawatiranku langsung mengelus lenganku untuk menenangkan. Sementara Ibu terus menatap cucunya dengan wajah sendu.

Pak ustad maju mendekati Galang yang masih seperti cacing kepanasan.

"Siapa kamu?" tanya Pak ustad menyampirkan tangannya pada pundak Galang.

"ARGHHH! Pergiii!" Galang menghardik garang.

"Kamu yang harus pergi dari tubuh Mas Galang ini," balas Pak ustad tenang.

"Gak mau! Saya sudah nyaman di sini ... Arghhh!" Galang terus berteriak.

"Kalo kamu gak mau pergi, saya akan terus membaca ayat-ayat suci,"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status