Share

Masalah ... lagi.

Hari ini, sebelum pulang ke Bogor, aku, Mamah dan Mas Hasan membesuk Ningrum. Sebenarnya agak malas juga bertemu dengannya. Ucapan pedas dan sikapnya yang kurang menghargaiku masih menari-nari di ingatan. Tapi karena Mas Hasan yang minta ditemani, aku pun tak berani menolak.

Setelah dua puluh menit berkendara, mobil berbelok ke jalan Aria Cikondang. Sebelum ke lapas, kami mampir mengisi perut yang sedari pagi baru diisi teh hangat saja. Tak lupa membeli pesanan Ningrum. Nasi padang dengan lauk rendang.

Setelah mengisi perut, kami pun kembali melanjutkan perjalanan. Tiba di lapas, pandanganku langsung tertuju pada mobil tahanan. Dimana ada dua orang pemuda baru turun dengan mengenakan baju jingga khas tahanan. Melihatnya, seketika aku teringat Ningrum. Bagaimana penampilannya sekarang? Mengingat selama ini, dia selalu berpenampilan modis.

“Ayo, Dek!“

Aku menoleh pada Mas Hasan yang berjalan beriringan dengan Mamah. Segera menghampirinya dan dia langsung menautkan jemari kami.

Setelah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status