Share

Rumah Tua

Wanita bisu itu mengabaikannya, ia tetap terus melangkah sembari menggendong Ahmad, walau ia tak tahu arah mana yang harus ia tempuh, hingga tangannya ditarik oleh Alif yang sedari tadi mencarinya.

“Kita pergi bersama. Kita tak diterima di tempat ini,” ujar suaminya.

Kenanga tersenyum, ia sempat mengira akan dibuang begitu saja oleh Alif. Dua orang itu terus berjalan walau tanpa arah yang jelas.

Alif sendiri tak tahu harus ke mana membawa dua orang terkasihnya, terlebih lagi perbekalan mereka telah habis, hanya tersisa beberapa helai baju yang dibawa. Ridwan datang menyusul dari belakang.

“Tuanku, Tuan hendak pergi ke mana? Kembali ke bukit akan menempuh waktu yang sangat lama.”

“Aku bukan tuanmu lagi. Tak usah kau tanyakan ke mana tujuanku, itu bukan urusanmu lagi. Aku kecewa denganmu, kau tak memberitahuku dari awal. Pergilah!”

Kali pertama Ridwan tak memperoleh kepercayaan tuan yang ia layani sejak kecil, hati punggawa itu merasa tersakiti akibat bungkamnya dari awal. Ia beru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status