Share

Bab 19B

Setelah keluar dari ruang perawatan Rindu. Aku menemui Reyhan, saat ini aku sangat lesu dan pucat. Anakku itu memberikan air mineral kepadaku agar aku meminumnya kemudian kulihat wajah polosnya. Sebentuk senyuman hadir di bibirku. Aku menerima air pemberiannya lalu aku meminumnya.

"Bunda, makanlah. Bunda tidak boleh sakit. Reyhan sangat menyayangi Bunda kalau Bunda sakit Reyhan sedih"

Reyhan berkata sambil menyodorkan roti yang memang kubelikan untuknya. Tapi, dia memberikannya kepadaku. Aku mengelus kepalanya lalu aku memeluknya sambil berbisik kepadanya.

"Iya, Sayang."

Kulihat Mbak Rita dan juga Lastri, mereka berdua juga berkaca-kaca. Mereka berdua juga menahan genangan air di pelupuk mata ketika melihat bagaimana cobaan yang harus kuhadapi begitu besar.

Ya Allah, sang penguasa. Berilah yang terbaik untuk putriku, Rindu. Lirihku dalam hati.

**

"Sayang, Hari ini adalah hari persidangan pertama Bunda dengan Ayah. Bunda sudah memutuskan untuk berpisah dengan Ayah. Kamu tahu, bagaimana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status