Share

Bulan Madu di Toscana

"Mama pokoknya harus mengirim kabar tentang anak-anak setiap lima menit sekali! Entah video atau apapun!"

Seru Shela pada sang Mama, Stavani kini merapikan syal yang Shela pakai. Bagaimana pun juga di mata Stevani, Shela masih seperti anak kecil.

"Iya Sayang, tenang saja nak..."

"Janji dulu!" Shela mengulurkan jari kelingkingnya.

Sebastian dan Ferdi terkekeh melihat tingkah Shela. Padahal ketiga anaknya hanya menonton saja, mereka bertiga memang bertingkah konyol dan manja, ternyata Maminya malah lebih parah.

"Sudah cepat berangkat, sudah malam. Jangan sampai tertinggal pesawat," ujar Ferdi pada mereka.

Sebastian mendekati Shela dan menggenggam telapak tangannya.

"Bye Mami!" Ketiga anaknya kompak memancarkan wajah bahagia dan melambaikan tangannya saat Shela menuruni tangga teras.

"Hati-hati ya, Mami," teriak Tiano.

"Iya Sayang." Shela dan Sebastian bersamaan menjawab.

"Papi, ditunggu transferannya!" teriak Tino dengan senyuman cengiran andalannya.

"Adiknya Tiana juga jangan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status