Share

Elang (2)

“Dan mama percaya itu?” tanya Elang.

“Jadi kamu menuduh Arbain merayu dia?” sela Kembang.

“Ya mungkin saja. Secara kita lebih lama berkumpul dengan Kak Tera dibanding Arbain. Arbain masih tergolong orang baru di keluarga kita.”

Arbain terkesiap.

“Teganya kamu berkata begitu,” protes Kembang.

“Ini bukan masalah tega nggaknya. Ini masalah kebenaran. Masa kita lebih percaya ke orang baru, daripada dia yang seumur hidup bersama kita. Coba pikirkan, Kak Tera yang gila kerja tiba-tiba merayu laki-laki, kan aneh? Dengan pengorbanannya yang begitu besar kepada kita, tiba-tiba merayu suami adiknya, aneh tidak?”

Kembang tergagap. “Ya mungkin saja. Secara umur dia kan sudah menjelang tiga puluh, wajarlah jika dia menyukai laki-laki dan yang terdekat.”

Elang menggeleng, menatap ejek. “Kalau ngomong difilter dulu. Sebagai orang sekolah, aku malu mendengar ucapan Kakak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status