Share

Kerinduan

Tera tertawa, bersamaan dengan air matanya yang semakin deras.

"Ucapkan doa."

"Heh?" tanya Tera bingung.

"Ucapkan doa dalam hati," ulang Sanad.

Tera memejamkan mata sambil berpikir apa yang ia inginkan. Saat ini yang ia inginkan hanyalah Evan bahagia, bisa berbicara, tumbuh sehat dan dikelilingi orang-orang yang mencintainya dengan tulus. Ia membuka matanya.

"Tiuplah!"

"Evan, bantu Mama meniup, ya," pinta Tera. Evan mengangguk.

"Kalau begitu Papa yang hitung. 1 … 2 … 3!"

Evan dan Tera meniup bersamaan hingga lilin itu padam.

"Yey!" Tera menepuk tangannya. Tatapannya ke arah Evan yang terus saja tersenyum.

Sanad mengambil alih cake itu, lalu meletakkan di atas alas.

Ia mengambil sendok kecil di keranjang yang telah disediakan Keane.

"Sekarang Evan suapi Mama," ucap Sanad sambil menyerahkan sendok itu pada Evan.

Evan segera mengambilnya. Ia menyendok cake yang dilapisi cream warna putih itu, lalu menyodorkan ke mulut Tera.

Tera langsung menyuapnya. "Hmm … enak. Terima kasih,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status