Share

Ketakutan (2)

"Tidak. Aku sudah lama menyukaimu, hanya saja tidak kesempatan mendekatimu. Aku tidak akan menyerah sampai di sini. Oke, aku tidak lagi mengganggu kerjamu. Tapi aku akan buktikan ketulusanku."

Arsa  beralih ke Evan. Ia menepuk pundak. "Dengar, jangan khawatir! Aku tidak akan merebut tantemu, oke."

Evan mengangguk ragu. Arsa menautkan ujung telunjuk dengan ujung jempolnya.

Sanad mengelus rambut Evan. “Evan masuklah sendiri. Papa ingin bicara sama Mama, boleh?” tanya Sanad setelah Arsa hilang dari pandangan mereka.

Evan mengangguk. Ia kembali memeluk Sanad. Dari getarannya, Sanad tau anak itu masih diselimuti kecemasan. Sanad memeluknya erat.

“Nanti Evan terlambat. Masuklah duluan! Nanti Mama akan menyusul ke dalam, ya.”

***

Sanad membawa Tera ke sebuah kafe elite di pinggir kota. Kafe memakai konsep ala rumah santai. Ia memilih duduk ke sebuah sofa melingkar di salah satu pojok. Lagu Jodoh Pasti Bertemu dari Afgan meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status