Share

Mimpi Buruk Muncul Kembali (2)

Evan langsung berlari ketika ia keluar dari kelasnya. Tiada adanya Tera di jam istirahat benar-benar membuatnya semakin cemas. Ia melambatkan jalannya begitu melihat Keane berdiri sendiri di depan gedung. Matanya mengerjap pelan. Jalannya semakin lambat, berharap Tera akan muncul. Kenyataannya, ia telah sampai di depan Keane. Halaman telah sepi. Pagar gedung sekolah sudah ditutup. Sekarang hanya ada dia dan Keane.

Keane mendekatinya. Ia berjongkok sambil memegang pundak Evan. Keane sedikit dapat bernapas lega, Evan tidak menjauh darinya.

“Mama ada keperluan mendadak. Evan pulang sama Om ya. Tadi Mama ada titip pesan di ponsel Om, nanti Evan bisa baca di mobil, ya?”

Evan mengangguk. Keane merasakan ada yang mengganjal di tenggorokannya ketika melihat mata merah Evan yang mengerjap cepat. Ia bertanya-tanya siapakah perempuan yang dimaksud Bastiah? Mengapa tega mengorbankan anak tunawicara ini hanya demi kepentingan pribadi?

***

“Katakan berapa harga yang kamu inginkan?” ucap Sanad ta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status