Share

Teratai Kedua

[Jika ada waktu pulanglah! Ada hal penting yang harus kamu ketahui.]

Spontan Rudi menoleh ketika ibunya muncul di balik pintu.

“Rud, bagaimana kalau kita juga bikin kerupuk Teratai?”

***

Tera menghempaskan bokongnya ke ujung ranjang Evan. Mengapa ia tidak bisa bebas dari mimpi buruk laki-laki. Dulu Arbain, sekarang Sanad. Ia mengerang frustasi.

Tiba-tiba tatapannya tertuju pada sebuah cermin besar yang menempel di dinding. Ia mendekati cermin itu, lalu mematut diri. Benarkah dirinya seperti Putri Marino? Ia tersenyum mengejek. Namun, ia mengakui dirinya memang banyak berubah. Ah, mungkin telah berubah seratus persen.

Kulitnya sudah pasti bukan kulit gosong lagi. Rambut pendeknya menjadi panjang, lalu dikasih warna brown black. Penampilannya jadi feminim, karena sebelumnya terbiasa memakai celana, bahkan sering mengenakan celana tiga perempat.

Ia bertanya-tanya seandainya dulu sepert
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status