Share

Zaki Rafandra Zulfikar

Tin …! Tin ….! Tin …!

Di belakang Zaki, ada dua mobil yang hendak keluar, tapi terhalang oleh ulahku.

Baiklah!

Jangan sampai aku membuat keributan besar lagi. Bisa kacau. Ini rumah sakit.

Akhirnya, aku menyingkir sambil memungut kartu nama yang Zaki lemparkan tadi.

Aku tersenyum, dia tidak bohong. Benar, nama dan ada nomor ponselnya tercantum di sini. Buru-buru kusimpan kartu nama milik Zaki. Mengamankannya dengan memasukkan ke dalam tas selempang, adalah jalan ninjaku.

Zaki berlalu. Dan aku membiarkannya pergi kali ini. Gampang! Nanti bisa kukejar lagi dia buat cari penjelasan. Yang terpenting, kartu namanya sudah aku kantongi sekarang.

Setelah mobilnya sudah tak tampak, buru-buru aku berlari mengambil sandal yang terpisah beberapa puluh meter dari pasangannya yang menempel di kaki kananku.

Huh! Berurusan dengan seorang seperti Zaki memang merepotkan! Selain ketus, dia juga sangat arogan dan menjengkelkan bukan?

***

Lewat pukul 15.00 aku kembali memantau keberadaan Mas Hamid melalui
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status