Share

194. Dua juta rupiah bagian C

"Mala! Tunggu!" teriak Mbak Susan.

Aku langsung menghentikan langkahku, hanya sekedar ingin tahu, mau ngomong apa kakak iparku ini.

"Kenapa?"

"Jangan gitu, La. Ibu kewajiban kita semua. Tolong mengalahkan sama Eni!" ucapnya dengan bijak.

Cih, lihatlah bagaimana cara iparku mencari muka depan suaminya. Selama ini apa yang pernah ia berikan pada ibu mertua kami? Tidak Ada! Bahkan, beras kami pernah di curinya lalu ditukar dengan Pete. Banyak sekali dosa iparku itu, memanfaatkan kebodohan mertuanya sendiri. Berapa kali ibu ikut arisan, berapa kali pula katanya arisannya dibawa kabur, padahal uangnya digunakan sendiri.

Jadi ketika dia bijak, jujur aku tak percaya. Apalagi setelah peristiwa viralnya aku di toktok akibat ulahnya, mual sekali rasanya. Dia berubah baik karena ada maunya, karena melihatku dengan keadaan sekarang biar mudah di hutangi.

"Mengalah? Untuk apa? Sudah jelas, kak Eni bilang itu urusan keluarga ini dan aku hanya menantu. Lah aku tau diri dong. Ngapain juga ngeribet
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status