Share

197. Bakti seorang Menantu bagian A.

Bakti seorang menantu.

"Aku sih memang nggak kepikiran ke arah situ. Aku kira dua juta itu semuanya dengan ibu," ucap Mbak Susan dengan polosnya. Aku tersenyum miring mendengar penuturan Mbak Susan masa iya sih sampai tidak kepikiran seperti itu.

"Si Eni itu benar-benar mau meras kita, La," ucapnya lagi, aku hanya menunjukkan wajah datar karena aku yakin kalau aku berucap lain-lain maka akan disampaikannya pun lain. Jadi aku memilih diam saja dan cenderung tak peduli.

"La?" panggil mbak Susan.

"Apa?"

—— RatuNna kania ——

"Kamu kok santai gitu, sih! Aku pusing tau mikirin ini." Mbak Susan begitu kalang kabut. Padahal seharusnya dia berpikir ini sejak kemarin. Mana ada gaji dua juta semua kebutuhan ditanggung.

Kak Eni, suruh bagi empat pembayaranya saja tidak mau, apalagi nanggung kebutuhan rumah dan ibu.

"Ya, aku harus bagaimana, Mbak. Bahkan aku tak boleh bersuara sama sekali!"

"Gilak emang si Eni. Licik sekali dia!" umpatnya.

"Kamu tau kan, Abang iparmu itu kerjanya macam mana? K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status