Share

49. Pov Rahman.

Pov Rahman.

Udara pagi ini begitu sejuk, dinginnya begitu terasa menusuk tulang. Aku mempercepat langkahku agar lekas sampai di rumah. Tanah yang basah bekas hujan semalam membuat langkahku sedikit terhambat. Jalanan disini belum semuanya tersentuh aspal. Tapi ini awal perjuanganku. Kata Arif, ini kota terdekat dari sekian puluh sekolah yang membutuhkan guru baru. Ya, aku bersyukur bisa punya teman sebaik dia. Anak pejabat yang juga jadi pejabat dan mau membantuku.

Benar kata orang, jangan berhenti berbuat baik. Saat kita berbuat baik pada orang lain, itu sama artinya dengan kita berbuat baik kepada diri kita sendiri. Dan ternyata sekarang aku menuai dari apa yang aku lakukan dulu. Saat masih kuliah, aku sering membantu Arif. Aku tidak tahu kalau Arif itu adalah seorang anak pejabat di kota ini, karena penampilannya yang sederhana dan juga dia tidak sombong. Aku mengetahui siapa Arif sebenarnya saat wisuda, karena Ayah dan ibunya juga keluarga besarnya datang. Dan bulan kemarin Arif
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status