Share

51. Kasih Ibu.

"Mala, Mala! Kamu ngobrol sama siapa? Rahman ya?" terdengar teriakan Ibu dari depan pintu.

Ya…Tuhan, malang sekali nasibku ini. Apapun yang aku lakukan, mertuaku selalu tahu dan selalu ingin tahu. Huft.

"Mala! Buka pintunya!" Ternyata Ibu masih menungguku membuka pintu, kukira dia akan pergi saat aku membiarkannya tadi. Pentang menyerah sekali nenek tua itu.

"Iya, Bu. Sebentar."

"Mas, udah dulu ya, nanti ku telpon lagi," ucapku pada Mas Rahman.

{Aku mau ngomong sama Ibu, nggak apa-apa kan?} pintanya. Masa iya aku tidak perbolehkan. Anak sama ibu sama-sama tidak peka. Ya… Tuhaaaaaaan.

"Baiklah, tunggu sebentar," Aku menekan tanda loudspeaker sebelum aku membuka pintu.

"Lama amat, lagi ngomong sama siapa sih?" Semprot Ibu dengan wajah bengis.

"Ini Mas Rahman yang telpon, Bu," ucapku dengan malas.

"Berikan ponselnya, anakku telpon aja kamu gak boleh macam aku tau, menantu apa kamu itu?" gerutunya sambil menyambar ponsel yang aku sodorkan. Salah lagi, kan salah lagi. Aku menari
RatuNna Kania

Jangan lupa tekan lkke dan Gem nya ya kak. Terima kasih sehat selalu kalian.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status