Share

86. Pelajaran pertama untuk Helen bagian B.

"Hah? "Tap—."

"Tapi, saya hanya mau beli rumahnya saja, Bu! Gimana?" ucapku tergagap. Karena perabotan di rumah ini masih pada bagus dan aestetik. Seperti yang kubayangkan versi rumah DIY impianku.

"Kenapa?" tanyanya heran.

"Uangnya takut gak cukup," cicitku dengan mata sayup. Membuat Bu Novi seketika tertawa.

"Kalau 125 plus perabot, Dek Mala, mau?" tanyanya dengan senyum simpul.

"Hah!"

"Kok kagetan begitu?" ucapnya sambil terkekeh.

"Serius, Bu? 125 sama perabotnya lengkap?" tanyaku menyakinkan. Beliau mengangguk dengan pasti. Rasanya aku ingin salto dan pargoy saja. Rumah dengan tampilan yang aku inginkan, perabot lengkap dan tinggal pindah saja

Ya...Tuhaaaaaan, terima kasih. Aku berteriak riang dalam hatiku.

"Nanti sore saya ke rumah, Ibu, lagi sama suami ya, Bu!" ucapku bahagia.

"Saya tunggu!" sahutnya. Kami pun pulang ke rumah masing-masing, tak lupa aku pamit pada Tika, ku ucapkan terima kasih dan kuselipkan dua puluh ribu pada anaknya Tika. Meski Tika menolak. Aku tetap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status