Share

Bagian 44

"Ada apa, Neenash? Kau menemukan sesuatu?" cecar Pangeran Sallac.

Lady Neenash mengangguk kecil. Tatapannya kembali beralih kepada danau di tengah-tengah gua. Meskipun sangat samar, dia bisa melihat kabut hitam yang sangat tipis di permukaan air. Hidungnya juga mencium aroma busuk.

"Sepertinya, ada sesuatu yang mengendalikan sihir hitam ini secara terus menerus. Sekelebat aku melihat kabut hitam dari arah sana," sahut Lady Neenash sembari menunjuk ke arah danau di tengah-tengah gua.

Pangeran Sallac ikut menatap danau sambil mengerutkan kening. Dia memicingkan mata untuk menajamkan penglihatan. Benar saja, kabut hitam tipis memang menyebar secara merata di sana.

Pangeran Sallac mengelus dagu, lalu bergumam, "Sepertinya, dugaanmu bena–"

"Kalau begitu, ayo kita singkirkan!" potong Grand Duke Erbish.

Dia hampir saja melompat ke danau. Beruntung, Lady Neenash dan Pangeran Sallac sempat memegangi tangannya. Pangeran Sallac mendecakkan lidah.

"Gunakanlah otak Paman lebih dulu sebelum bertin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status