Share

Bab 18.B

"Aku janji, akan sering menjenguk anak-anak dan memberi nafkah sampai waktunya melahirkan nanti."

"Itu memang sudah kewajiban kamu, Mas, permisi aku mau istirahat." Fatma beranjak menuju kamar dengan maksud ingin menumpahkan seluruh air matanya.

Ahza hanya memandangi tubuh Fatma yang berlalu, ingin sekali ia mengajak Fatma untuk rujuk kembali. Namun, lelaki itu merasa tahu diri dan malu, lagipula Fatma tidak mungkin mau kembali, fikiranya.

"Maas!"

"Maas!"

Terdengar suara cempreng Wirda di luar sana, dengan sigap Ahza berlari keluar, sedangkan Fatma dan ibunya hanya berdiri di dekat pintu, enggan membuat keributan.

"Ngapain kamu ke sini hah?!" bisik Ahza penuh penekanan, jemarinya mencengkram erat pergelangan tangan Wirda.

Wirda menatap dalam wajah suaminya penuh amarah, pasalnya sudah hampir satu jam wanita itu berdiri di hadapan gerbang rumahnya yang terkunci, ia menepis kasar cekalan Ahza.

Tak dipedulikan orang-orang sekitar yang berkerumun akibat mendengar suara lengkingannya, par
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status