Share

Bab 40

Pagi-pagi sekali Wirda segera mengemasi barang-barang miliknya, wajahnya merah padam menahan amarah, semua ia masukkan ke dalam koper dan tas besar, air matanya mulai menitik kala mengingat dirinya akan segera berpisah dengan Ahza, lelaki yang pernah membuatnya sangat jatuh cinta.

Bukan salahku, tapi salahnya sendiri yang tak pernah mau membuka mata untuk menerima kehadiranku, batin Wirda.

Ia menatap lelaki yang terbaring diatas ranjang sana dengan derai air mata, sebentar lagi dirinya hanya akan menjadi bagian dari masa lalu Ahza, ia menyadari ternyata menjalani rumah tangga yang diwali dengan kecurangan dan kedzaliman tidak akan berjalan mulus, sekalipun itu sudah berpuluh-puluh tahun lamanya.

Rumah tangga ini bagai sebuah siksaan baik bagi Wirda ataupun Ahza, mereka tak ada yang merasa tentram dan bahagia, Ahza sibuk dengan penyesalannya sendiri, sedangkan Wirda merasakan lelah yang tak berkesudahan, karena terus menunggu Ahza menerimanya.

Wirda mengayunkan langkah perlahan, takut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status