Share

27. Wanita Yang Setara Roan

Hubungan profesional yang sudah terkontaminasi jadinya seperti ini, manis-manis sialan gimana gitu. Tidak fokus kerja, senyum-senyum tidak jelas, saling lirik dan canggung. Apalagi ketika tidak sengaja bertatapan dan Roan tersenyum, duh aku langsung meleyot.

Gigiku bisa kering jika seperti ini terus, aku memegang pipi yang terasa panas, padahal masih banyak pekerjaan tapi aku tidak bisa fokus. Tanganku beralih ke bibir, ciuman dengan Roan kini terasa seperti candu.

"Ehem, cie. Kayaknya udah lama jadi pengantin baru, kenapa baru sekarang senyum-senyum nggak jelas?" tanya Mirna menggoda, dia meletakkan berkas ke mejaku.

Aku mengambil berkas itu dan pura-pura melihat dengan teliti. "Apaan sih, nggak gitu kok."

"Apa ini efek ibu hamil?" tanya Mirna. Dia mencondongkan tubuhnya.

Aku mundur karena dia terlalu dekat, alisnya terangkat menggoda.

"Dari mana kamu tahu aku hamil?"

"Kan Pak Roan yang ngumumin waktu rapat," jawabnya, membuatku ingat.

Ah, semua orang tahu lebih dulu dari aku.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status