Share

022b

“Pagi. Sekitar jam sepuluh.” Jawab Dinda sambil memegang kedua tanganku.

“Aku anterin ya besok?”

“Memang kamu nggak ada kegiatan?” Tanya Dinda sambil sedikit menoleh ke samping belakang, untuk melirik ke arah wajahku.

“Bisa diatur kalo itu.”

“Tapi aku kalo ke bandara, suka minimal dua atau tiga jam sebelum penerbangan loh.”

“Bisa diatur juga.”

“Oke.” Dinda kemudian tersenyum dan kembali menatap lurus ke depan.

Selama berada di dalam lift, Dinda membiarkanku untuk terus memeluknya dari belakang. Dan sesekali, aku juga menciumi rambutnya yang wangi. Entah apa yang sekarang lima orang itu sedang pikirkan, yang jelas, aku ingin mereka paham bahwa Dinda itu milikku dan jangan diganggu.

Tak lama kemudian, pintu lift terbuka lagi di lantai dua belas. Aku dan Dinda ke luar bersama-sama, tanpa menoleh ke belakang.

“Aku tau ya, kamu tadi ngapain…” Kata Dinda sambil mencari sesuatu di dalam tasnya. Aku langsung tersenyum karena paham dengan kata-kata Dinda barusan. "Mataku nggak cuma bisa ngeli
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status