Share

Harapan

"Sayang," ucap Andra lembut lalu mengendurkan pelukannya.

"Jangan," lirih Reisa dengan tubuh gemetaran. Dia mencoba mendorong tubuh besar itu sembari meronta untuk melepaskan diri.

"Gak apa-apa,ya. Kamu gak usah takut."

"Tolong ...." ucapnya di antara isak tangis.

"Gue gak akan ngelakuin itu lagi sama lu."

Andra mengusap kepala Reisa dengan lembut dan penuh kasih sayang. Sementara wanita itu masih saja meronta sehingga Andra mengendurkan pelukannya. Dia terduduk di lantai sembari menangis.

Andra ikut bersimpuh di hadapan Reisa dan mengusap banbu Reisa sembari berkata, "Tenang, ya. Tenang."

Reisa menutup wajah dengan kedua tangannya. Kiniz Andra masih mengusap rambutnya dan mencoba menenangkan. Wanita itu masih menangis sesegukan, tetapi dia hanya diam dan tak dapat berbuat apa-apa.

"Lu mau makan bubur?"

Tidak ada jawaban, sehingga Andra mengusap wajahnya lalu membuang napas dengan kasar.

"Adek mau bubur?" Andra mencoba mengusap perut Reisa, tetapi tangannya ditepiskan lagi.

"Lu m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status