Share

Peringatan

Setelah selesai periksa, mereka memilih untuk makan di kantin rumah sakit. Reisa sudah kelaparan jika harus menunggu pulang atau makan di luar. Sehingga, dua mangkuk soto kini tersaji di meja. Juga, ada bakso, sosis bakar, kentang goreng, dan segelas besar es jeruk.

Andra hanya mengusap dada ketika melihat pesanan sebanyak itu. Dia tak menyangka jika sang istri akan menghabiskan semua dalam sekejap.

"Lu yakin mau lahiran di sini?"

"Aku udah cocok sama dokter Andini."

"Rei, ntar kalau adek lahir, lu maunya kita gimana?"

Andra memberanikan diri untuk bertanya. Berbulan-bulan dia memendam rasa galau tentang masa depan mereka. Mungkin sekarang adalah saat yang tepat untuk menanyakan itu.

"Aku belum tau."

Reisa menatap Andra dengan lekat. Sejujurnya dalam hati, ada sedikit rasa yang mulai tumbuh untuk laki-laki itu. Namun, bertemu dengan Dimas tadi membuatnya meragu.

Pertemuan mereka tadi mungkin merupakan takdir Tuhan. Namun, bisa menjadi sebuah pilihan hidup atau cobaan yang baru. Dim
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status