Share

Bab 83. Penghinaan Keenan

Malam ini, setelah gema pelelangan mereda, aku dan Jordi melangkah keluar dari ruangan yang penuh dengan cerita. Kami berjalan di depan gedung pelelangan, di bawah langit yang terhampar indah dengan bintang-bintang yang berkelipan. Angin malam yang sejuk menyapa, dan Jordi, dengan kelembutan yang selalu membuatku merasa terlindungi, melepaskan jasnya dan mengenakannya di tubuhku.

“Kamu pasti dingin,” ujarnya, suaranya lembut di tengah hembusan angin.

Aku tersenyum, merasakan kehangatan yang tidak hanya berasal dari jas yang kini melindungi tubuhku. “Terima kasih,” kataku, suaraku nyaris tertelan oleh keheningan malam.

Jordi menatapku, matanya seperti mencari jawaban atas pertanyaan yang telah lama menggantung di antara kami. “Apa kamu akan tetap tinggal di Indonesia?” tanyanya, suaranya penuh dengan kekhawatiran yang tidak terucap.

Aku menghela napas sambil merenung. “Aku tidak tahu,” jawabku jujur. “Aku masih ingat betul dulu aku kembali ke Indonesia karena ingin mengurus butik yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mifta Nur Auliya
kiara pantas mendapat hinaan ,karena semua berasal dr kiara yh gak bisa tegas dan bertele2,,apalagi cemen gak mau ungkp fakta tentang ibu ya keenan,yaa bersiap aja di injek2 haha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status