Share

Tetangga Repot dan Merepotkan Hati

Dalam satu wilayah kampung. Tidak pernah ada kata tidak bergosip. Hampir di setiap anggota keluarga menampung seratus ribu pembicaraan tentang orang lain dalam sehari.

Tepat ketika Minggu tiba. Pastinya semua kalangan bersekolah libur.

Sialnya, motorku diberhentikan oleh beberapa ibu-ibu gendut.

Ketiganya, di beberapa hari yang lalu.

“Ada apa lagi, Bu? Aku mau buru-buru balik ke rumah.”

Garis keningku mengapit hampir menyatu, sedangkan napas berembus sempit nan panjang.

Masing-masing menawarkan wajah memelas sambil merapatkan tangan mereka di bawah perut. Dan tingkahnya itu, seperti anak berusia lima tahun yang baru saja dimarahi oleh ibunya.

“Ngomong aja langsung, Bu.”

Embusan terakhir, benar-benar resah.

“Begini—“

Dimulai dari mulut ibu gendut bernama Mursia. Sambil melepaskan genggaman tangannya, “Kami cuma prihatin sama kamu, kenapa kamu sampe betah ya sama si Abbas?”

“Iya, Haira, jangan tersinggung dulu, soalnya kami kelihatannya risih lihat tingkah lakunya si Abbas.”

“Terus?”
Rossystories

Kirim hadiah yuk

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status