Share

Sifatnya yang Suka Berubah-Ubah

Biaya hidup pertama tuntas. Usaha baru saja dikerahkan secara diam-diam oleh sang paman.

Aku membaca setiap detail laporan tertulis, bahkan ada beberapa foto mengenai lokasi—tempat usaha.

Pikiran dan kekhawatiran tadi sempat terungkap. Namun akhirnya, aku yakin bahwa inilah langkah pertama.

“Om, lain kali, Haira pengen turun lapangan langsung.”

Bidang dada paman yang membungkuk mulai menegak, sebelah tangan terjatuh ke atas meja, jari-jemari mengetuk papan membunyikan ketukan.

“Bagus sekali! Jadi, kamu bisa percaya sama om karna ini.”

“Maaf, Om, Haira udah ngerasa curiga sama om sendiri.”

“Itu lumrah, Haira, om paham maksud kamu.”

Aku mulai melirik ke dinding ruang kedai dimana atapnya tak terlalu tinggi. Sebuah jam dinding klasik menunjukkan jarum jam sudah berada di nomor dua.

Sudah sangat siang, orang-orang di rumah pasti curiga ketika aku pulang terlambat.

“Om, kayaknya Haira harus balik.”

Tangan paman Gani mulai memuncak tinggi, mencegah kepergianku. Baru hendak mengangkat seten
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status