Share

Bertemu

Uang pertama dari penghasilan rahasia. Perjanjianku dengan sang paman telah berjalan beberapa bulan lalu.

Hanya saja, baru sekarang saya setuju dengan keputusan paman Gani.

Perasaan yang tadinya sempat senang, tapi sekarang malah bimbang serta ragu.

Akan tetapi, ketika pikiranku penuh niat dalam, yakni perkembangan pendidikan anak dinomorsatukan.

“Om Gani, kalo gitu Haira balik dulu ke Pangkal,” pamitku setelah menerima dari penangkapan.

Paman Gani meranggul santai. Kantornya menjulang di kota Koba.

Dengan sepeda motor, benda yang tak pernah terpisahkan dengan jarak kutempuh penuh harapan.

Menjelang sore, aku tiba di penghujung warna jingga hampir terbenam.

Baru saja tiba, Abbas membuka pintu dengan raut wajah tegang sesekali mengerang. “Kenapa pulangnya udah segini, hah?!”

Ah, seperti biasa, nadanya tak pernah kendur.

Sepeda motor yang sudah dimasukkan ke sisi teras rumah, malah diterima oleh tangan jahil sang suami.

Buk!

Tangan Abbas lagi-lagi memasang bahuku dengan kera
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status