Share

548. Awal Baru

Di hadapan Gerbang istana itu, Sang Raja dan penduduk istana melepas kepergian Bimantara dan Raja Dawuh. Dua pendekar itu telah menaiki kuda masing-masing sambil membawa perbekalan yang dibutuhkan dalam perjalanan nanti. Bimantara menatap Sang Putri dengan lekat.

“Jaga dirimu baik-baik, aku pasti kembali,” ucap Bimantara pada Sang Putri.

Putri Kidung Putih pun mengangguk sambil menahan air matanya yang hendak tumpah. Tak lama kemudian, Bimantara menoleh pada Raja Dawuh.

“Kita harus segera pergi dari sini,” pinta Bimantara.

Raja Dawuh mengangguk. Bimantara dan Raja Dawuh pun memacukan kudanya masing-masing menjauhi gerbang istana itu. Kini Putri Kidung Putih terduduk pilu. Dia menangisi kepergian Bimantara yang tidak tahu kapan akan kembalinya. Sang Ratu yang berada di dekatnya tampak menenangkannya. Istana sudah tenang sekarang. Pangeran Padama dan pengikutnya sudah mati terkena semburan letusan gunung Nun. Amita dan pengikutnya kini telah ditarik Sang Raja untuk bergabung dengan para
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status