Share

150. Surat Kuasa

"Aku pilih mati, daripada nasibku berakhir di tangan Master Raymond. Toh, sama aja! Ujungnya, aku mati-mati juga."

Bagio berkata pelan. Namun, Quden tetap bisa mendengar keluhan Bagio dengan jelas. Tatapan sinis Quden menghentakkan Bagio dari kekesalan.

Quden berbisik di telinga Bagio, "Kalo udah nggak ada solusi, enakan ikut Tuan Kevan. Dia nggak kayak Master Raymond."

Baru hari ini, Bagio bekerja menjadi orang bayaran. Uang yang didapatkan dari Miguel tidak banyak, tetapi cukup untuk biaya persalinan istrinya di bidan Mawar yang terletak di dusun Palmer kota Perak.

Pikiran Bagio campur aduk. Bagio tidak bisa membayangkan masa depan istri dan bayi yang baru saja lahir jika tanpa dirinya.

"Master Raymond nggak ada ampun. Sekali aja kamu buat kesalahan kecil, nyawa melayang. Apalagi Master Raymond tunduk banget sama Tuan Kevan. Aku berani jamin, hidup kamu nggak akan lama lagi di dunia."

Serangan mental yang dilakukan Quden terhadap Bagio ampuh. Wajah Bagio memucat dengan cepat seolah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status